Jakarta - Maskapai Amerika
Serikat United Airlines Holding
Inc (United Air) berencana memberhentikan atau PHK 16.370 karyawannya. Kebijakan tersebut untuk menekan
dampak dari pelemahan aktivitas penerbangan akibat pandemi virus
corona Covid-19.
Dilansir Bloomberg, Kamis, 3 September 2020,
United Air mengumumkan rencana ini akan segera dilakukan setidaknya pada 1
Oktober 2020 atau saat berakhirnya pelarangan pemutusan hubungan kerja (PHK)
selama 6 bulan.
Pemerintah Amerika Serikat memberikan syarat
untuk bantuan pemerintah berdasarkan US Cares Act berupa pelarangan PHK selama
6 bulan.
Adapun, sekitar 7.400 karyawan United
Airlines memilih untuk keluar dari perusahaan secara sukarela dan sebanyak 20
ribu pegawai berstatus cuti sementara.
Pemangkasan
yang dilakukan maskapai tersebut menambah pemangkasan 19 ribu karyawan yang
dilakukan oleh American Airlines Group Inc.
Kedua maskapai Negeri Abang Sam itu
mengatakan satu-satunya hal yang dapat mencegah pengurangan karyawan adalah
perpanjangan bantuan keuangan pemerintah untuk industri penerbangan, yang saat
ini sedang diperdebatkan.
Bulan lalu, United Air menyatakan sebanyak
36 ribu karyawannya berada dalam kondisi rentan saat bantuan subsidi upah dari
pemerintah AS berakhir. Para pekerja yang berada dalam status cuti dapat
dipanggil kembali ketika permintaan terbang meningkat, kata manajemen United
Airlines.
Maskapai yang berbasis di Chicago tersebut
mengatakan bahwa mereka tidak melihat adanya pemulihan jumlah penumpang yang
berarti sampai vaksin virus corona dikembangkan dan didistribusikan secara
luas.
Adapun, sebagai dampak dari pandemi
Covid-19, United Airlines telah mengurangi sebanyak 6.920 kru kabin, 1.400
pegawai di bagian manajemen, dan 2.850 pilot, yang diumumkan pada minggu lalu. ( Tempo )