Menteri Luar Negeri Iran
Mohammad Javad Zarif hari Kamis (12/3) menuntut Amerika untuk segera
menghentikan apa yang disebutnya sebagai ‘’kampanye terorisme ekonomi’’ dan
mencabut sanksi-sanksi. Ia mengatakan Amerika telah benar-benar mempersulit
Iran untuk mengekspor minyak dan hampir mustahil untuk mengimpor obat-obatan
serta peralatan medis, termasuk mengidentifikasi dan merawat pasien-pasien
virus corona di negara itu.
Dalam surat kepada Sekjen
PBB Antonio Guterres, Zarif mengatakan sanksi-sanksi Amerika juga telah membuat
ribuan orang Iran terdampar di luar negeri dan sangat merusak hubungan udaranya
dengan Eropa.
Zarif menambahkan bahwa
mereka terpaksa melakukan apa yang disebutnya sebagai “Google’s immoral
censoring” (sensor atas konten Google yang amoral) – suatu aplikasi baru
pemerintah yang didesain untuk membantu warga Iran mengidentifikasi potensi
gejala virus COVID19.
Zarif mengatakan adalah
‘’keharusan” bagi pemerintah Amerika untuk segera menghentikan kampanye
terorisme ekonomi terhadap rakyat Iran dan mencabut semua sanksi yang telah
diberlakukan secara ilegal atas Iran “yang melanggar resolusi Dewan Keamanan
PBB, dan perjanjian nuklir antara Iran dan enam kekuatan negara adidaya lainnya
pada tahun 2015, yang kemudian dibatalkan Amerika pada tahun 2018.
Kementerian Kesehatan
Iran hari Kamis mengatakan dalam 24 jam terakhir saja sudah 75 orang meninggal
karena virus corona, dan lebih dari 1.000 orang lainnya telah
dikonfirmasi. [em/ii] (VOA)