Puluhan petugas
KPPS dan anggota Polri yang meninggal pada Pemilu serentak 2019 membuat Komisi
Pemilihan Umum (KPU) akan segera lakukan evaluasi. Mayoritas korban diduga
meninggal karena kelelahan pada proses penyelenggaraan hingga proses
penghitungan suara.
"Ya,
kami akan mengevaluasinya. Pekerjaan mereka sangat sulit, memiliki banyak
tanggung jawab dalam tugas mereka. Kelelahan kemungkinan besar terjadi pada
mereka saat mereka menjalankan tugas mereka," kata Ketua KPU, Arief
Budiman.
Pekerjaan yang membutuhkan waktu
Ketua
KPU Provinsi Jawa Barat Rifqi Ali Mubarok mengatakan menghitung suara dan
mengisi dokumen resmi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) membutuhkan waktu lama.
Petugas KPPS diminta untuk menyelesaikan penghitungan suara pemilihan presiden
dan legislatif pada malam hari segera setelah pencoblosan suara pada pagi hari
di hari Rabu (17/04).
"Berdasarkan
pemantauan kami, semua tugas itu diselesaikan rata-rata pada jam 5 pagi
keesokan harinya. Dalam beberapa kasus, itu bahkan selesai pada jam 12 siang
hari berikutnya. Tidak ada jeda dalam semua pekerjaan itu. Kelelahan tidak bisa
dihindari," kata Rifqi.
Tak semua
petugas diasuransikan
Mirisnya
dengan muatan kerja yang cukup banyak dalam penyelenggaraan pemilu 2019, tidak
semua petugas KPPS diasuransikan, dengan kata lain tidak didaftarkan pada BPJS
Ketenagakerjaan. "Jadi ada beberapa yang parsial itu didaftarkan ke kami
dari KPUD. Hanya sebagian tapi nggak banyak. Itu kan petugas KPPS itu sampai 8
juta. Yang terdaftar di kami itu sangat sedikit, itu umumnya dari KPU
daerah," kata Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh
Banja kepada detikFinance.
Artinya
petugas KPPS yang meninggal namun tak terdaftar BPJS Ketenagakerjaan tidak akan
mendapat jaminan ketenagakerjaan.
Anggaran untuk
asuransi
Ketua
Komisi II DPR RI Zainuddin Amali mengungkapkan evaluasi mengenai
penyelenggaraan pemilu serentak perlu dilakukan oleh pemerintahan yang baru
nanti. Menurutnya pemerintahan yang baru bisa langsung mengajukan perubahan
tata cara pemilu. "Saya rasa pemerintah dan semua partai setuju jika pola
pemilu serentak dievaluasi," kata Zainuddin di laman Kumparan. "Kita
harus ada anggaran asuransi kepada mereka (KPPS) terutama yang di
bawah-bawah," ujarnya.
Pada
penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 terdapat puluhan petugas KPPS dan anggota
Polri yang meninggal. Di Jawa Barat dilaporkan ada 12 orang petugas KPPS yang
meninggal, di Jawa Timur dilaporkan 9 petugas meninggal, dan di Jawa Tengah
terdapat 8 orang petugas yang dilaporkan meninggal.
Sementara
terdapat laporan ada 10 anggota Polri yang meninggal selama mengawal
penyelenggaraaan pemilu serentak 2019. { dwi}