Bireuen - Hari Pahlawan Nasional yang jatuh setiap
tanggal 10 November, diperingati untuk mengenang jasa mereka yang telah
berjuang memperebutkan Kemerdekaan Indonesia. Tanggal tersebut diingat sebagai momen atas pertempuran
upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kota Surabaya, Provinsi Jawa
Timur.
Saat ini banyak generasi
penerus bangsa yang berharap dinobatkan sebagai pahlawan walaupun kita tidak
tahu apa kontribusi riil mereka untuk bangsa. Tapi juga harus diakui, beberapa
elemen bangsa mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan bangsa ini. Seperti para
penggiat literasi di daerah-daerah.
"Mereka bagi saya adalah
pahlawan yang tidak berangkat dengan mengejar sertifikasi. Semangatnya hanya
satu, bagiaman agar generasi penerus Bangsa ini menjadi cerdas," tuturnya.
Berbagai ucapan hadir untuk
mengenang hari pahlawan datang dari berbagai kalangan. Lalu bagaimana pendapat
generasi Milenial tentang 'pahlawan jaman now'?
Shalihin (29) salahsatunya.
Mahasiswa Universitas Almuslim Aceh
jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia tahun lulus 2013.
Ia mengatakan sekarang hidup di
zaman Indonesia merdeka jadi bukan lagi masa penjajahan.
"Kita sekarang memiliki
para tokoh tokoh yang membantu warga negara Indonesia untuk melawan penjajahan
"kebodohan". Seperti guru,” katanya
"Namun, di zaman now
sekarang banyak tokoh yang membuat anak-anak muda menjadi open minded. Tidak gaptek, dan berwawasan luas,” katanya
kepada bidikkabar.com, Sabtu (10/11/2018)
Menurutnya anak anak muda pun
dapat dikategorikan sebagai pahlawan. Yang telah mengharumkan nama Indonesia di
kancah internasional seperti Joey Alexander, pianis muda yang masuk nominasu
grammy award dan Butet Marunung yang berani memperjuangkan pendidikan bagi
masyarakat pedalaman.
“Mengapa saya sebut mereka
sebagai contoh pahlawan. Karena dengan mereka anak anak muda kian terdorong dan
terinspirasi. Itulah pahlawan,” ujarnya.
“Terimakasih untuk pahlawan.
Yang telah memperjuangkan negara ini. Tanpa meminta balasan dari negara. Tanpa
kalian kita semua tidak akan bisa menikmati yang namanya kebebasan,”.
“Dan untuk pada pemuda pemudi.
Pahlawan kita yang telah gugur tidak membutuhkan balasan penghargaan . Mereka
hanya ingin agar kita melanjutkan perjuangannya dengan terus memajukan
Indonesia tanpa jajahan kebodohan dan kemiskinan. Sebab indonesia layak menjadi
negara maju,” tutupnya.(az)